Sabtu, 31 Oktober 2020

Teman Baru

 Aku punya teman baru, teman mengobrol yang baru, dia baik, rasanya seperti: aku ingin dia ada di hidupku sangat lama. Tapi masih banyak yang belum kutahu dari dia, Mungkin masih sangat banyak yang tidak kutahu. Rasa yang tidak pernah aku dapat dari orang lain. Dan perkenalan yang paling ajaib di hidupku. Rasanya memang seperti terlalu cepat tapi ternyata sudah berjalan menuju 3 bulan.

Aku tidak tahu bagaimana akhirnya lagi. Seperti yang kubilang, aku ini bukan manusia. Jadi entah bagaimana akhirnya. Sesekali aku hanya ingin berusaha dan mencoba. Memang apa yang harus kau takutkan, dari kesakitan hidup yang biasa kau alami. Aku hanya akan melakukan yang terbaik yang aku bisa. Memperlakukan sama seperti yang aku ingin diperlakukan. 

Jika kalak dia ditakdirkan untukku, maka aku akan menjaga dia dengan baik. Tapi jika memang tidak, setidaknya aku sudah berusaha dan memberi memori baik untuk dia agar bisa dia ingat bahwa niatku memang baik.. Dan dia mengingatku sebagai orang yang paling berusaha untuknya.. sesekali aku ingin di ingat seperti itu, sebagai perempuan yang gigih dalam cintanya,,

November 2020

Ternyata yang sakit dan salah bukan dunia ini, tapi aku. Aku yang sulit mengartikan hidup dan manusianya. Aku yang logikanya buruk dan aku tahu. Mungkin logika ini karena ketidakpercayaanku terhadap dunia dan isinya. Dimana ketidakpercayaan itu aku yakini akan menyelamatkanku dan hatiku.

Aku mengerti, aku hanya ingin sembuh dari ketakutan, ketidaktenangan. Rasa kacau yang kukira membaik ternyata masih sama, Dan ternyata rasanya ada sisi dimana aku tidak mengerti. Tidak mengerti apa yang aku mau di dunia ini. 

Ingin mengeluh betapa lelahnya dengan hidup dimana aku tidak mampu mencerna segalanya, merasa tidak pas berada di semesta yang indah ini. Jemu, pasrah, merasa tidak cukup baik dan penting untuk dunia yang indah ini. Kadangkala aku mengkasihani orang-orang yang mengenalku, betapa isi dalam kepala dan hatiku ini hanya hal hal yang bodoh. Dan mereka orang-orang yang hatinya baik, harusnya sama sekali tak mengenal aku yang hanya membebani dunia dan isinya :)

Aku selalu membahas ini, dan jika boleh bukankah beruntung orang-orang yang tidak pernah lahir sama sekali?

Aku tidak tahu, seberapa sering aku mengorbankan diriku. Untuk tawa semua orang, tawa orangtuaku, tawa orang-orang yang kucintai, seberapa sering aku tidak menganggap diriku ada. seberapa sering aku bilang, aku baik baik saja. Sekarang aku akan hibur kalian semua. Sungguh aku meminta maaf kepada diriku yang tak pernah kuanggap ada. dan selalu mementingkan orang lain, perasaan orang lain dan tawa orang lain..

Kuat, kuat, percayalah.. kelak kau akan merasa penting dan berguna bagi semesta ini. Kuat dan kuat kelak kau akan merasa dibutuhkan dan kau tidak ingin tiada lagi..

Aku ingin segera pergi dari sini dan mencari tempat baru untu memulai semuanya dari awal.. jauh dari hingar bingar, dan materialistik yang semu