Senin, 18 April 2016

Kuburan di Pojok Taman



“Alkisah ada seorang gadis yang tak suka kucing, Ia bahkan tak mau kulitnya tersentuh kucing walau sedikit saja. Ia khawatir bulu kucing bisa membuatnya tersedak atau liurnya bisa menyebarkan penyakit zombie semacam rabies. Dia bersikeras tak mau dekat dengan kucing, walau teman-temannya bilang kucing itu lucu, baik dan lain lain dia tetap tak suka. Karena suatu sebab sikap kerasnya terhadap kucing perlahan berubah, semua terjadi ketika seekor kucing hijrah dan melahirkan di pojok gudangnya. Begal nama kucing yang melahirkan itu, NB (Begal sudah mati ditembak tetangga yang baik setahun lalu). Begal punya 4 anak, salah satunya profesor X (Charles Xavier) dinamai begitu seperti dikarakter film Xman, mutan di atas kursi roda. Kenapa profesor X begitu spesial untuk gadis itu?



Profesor X kecil lahir dengan kaki cacat, dan dia adalah kucing yang pantang menyerah “Aku sempat khawatir dia menjadi kucing yang tak bisa jalan, dia jatuh berkali-kali saat memulai langkah pertamanya” Ujar gadis itu. Si Gadis benar-benar menyukai kucing itu, saat pertama kali menyentuhnya, profesor X langsung menjilat tangannya dan ajaib ternyata dijilat kucing tak membuatnya mati atau sesak nafas. Lalu bulan demi bulan mereka menjadi teman. Gadis itu selalu memperhatikan bagaimana saat pertama kalinya kucing dengan 3 kaki itu berusaha berjalan, jatuh berkali-kali, kakinya sering berdarah karena salah satu bagiannya tak punya selaput yang kuat untuk menapak.
Dia adalah kucing yang entah baginya berbeda, dia selalu memperhatikan ketika professor X memandang teman-temannya memanjat pohon tapi dia tak bisa melakukannya. Lalu si gadis berinisiatif menggendongnya keatas, sekedar agar dia tahu bagaimana rasanya bisa memanjat, memandang dari atas meski dengan dipegangi.”
Aku selalu ingat bagaimana tiap sore saat rumah sepi, Ia memeluk lenganku, memintaku mengelus perutnya. Aku selalu ingat bagaimana Ia berani melawan kucing-kucing yang lebih besar untuk melindungi kucing kecil lainnya di rumah, meskipun larinyapun sangat pelan dan dia harus sering pulang dengan bekas gigitan cukup dalam yang dilakukan oleh kucing jantan lain. Seminggu lalu aku berencana mempublikasikannya dalam video, Tapi mungkin Tuhan tak ingin aku melakukannya. Karna kucing itu diciptakan hanya untuk kenangan bagi keluargaku, dia mengajarkan sikap pantang menyerah, dan mengalah, bagaimana dia selalu mengalah saat diberikan jatah makan. Dia selalu menunggu dengan sabar dan tak brisik ketika mendapat jatah makan terakhir. Meski banyak yang bilang kucing itu pencuri dan lain-lain, bagiku profesor X tidak begitu, bagaimana dia bisa mencuri? tiap hari kami menyediakan makanan cukup baginya, lalu berjalan saja dia kesusahan, Naik kemeja dia susah payah, Masih layakkah Ia di racun dan di tuduh mencuri. Ahh sudahlah, dia sudah tidur tenang sekarang. Untuknya, kupersembahkan taman di pojok rumahku, sebagai pengingat bahwa dia pernah ada mewarnai hariku, dan kami tetap mencintainya tak peduli berapa banyak yang menertawakan saat kau menangis ketika Ia akan dimasukkan kekuburannya. :) :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar