Cinta
akan tepat pada waktunya
Permah
gak sih kamu ngerasa capek perihal hal-hal yang berbau perasaan,
Terlalu
sering dikecewakan dengan keadaan bahkan kadang bukan Cuma bikin kamu
kehilangan kebaperan tapi kehilangan sensitivitas terhadap orang yang sayang
sama kamu.. lhoh maksutnya? Iyaa kehilangan perasaan dan harapan itu sendiri.
Jadi
misalnya kayak kamu ngerasa sudah terbiasa dan gapercaya lagi dengan hal-hal
tulus.
Terlalu
banyak orang-orang bulshit yang Cuma baik didepan, nusuk dari belakang.
karena
udah sering sayang sama orang dan selalu salah.
Disitu
muncul rasa capek, rasa capek secapek-capeknya
dan
kekecewaan terhadap diri sendiri karena ga mampu mengontrol perasaan sendiri.
Semisal
kamu punya banyak temen cowok, deket, bahkan kamu merhatiin mereka
Kalo
orang lain rasanya udah ada kebaperan tapi kamu malah ngrasa biasa aja.
Seolah-olah
hati udah mati, dan aku bingung, orang kaya apa?
Orang
kayak apa yang bakal ngehidupin hatimu lagi kelak.
Hmmh,
gak tahu juga sih tapi aku percaya cinta yang benar akan datang pada waktunya.
Untukmu
yang kuusahakan tapi mati dalam diam
Kita
berdua sama, sama-sama egois, sama-sama keras kepala dan mau menang sendiri.
Bedanya
aku lebih jujur dan terbuka, bedanya aku bicara dan kau sembunyi.
Aku
berusaha membuatmu tersenyum, dan kau membuatku banyak bersedih akhirnya.
Tahukah
kamu, aku bisa pergi sejauh-jauhnya jika kamu ingin.
Tapi
sayangnya kau justru diam dan membuatku semakin tak mengerti.
Aku
hanya khawatir jika aku memutuskan pergi, ternyata kau mencintai.
Aku
memutuskan pergi, tapi ternyata kau menyembunyikan hatimu untukku.
Tapi
jika tak pergi, aku sudah tertahan lama didermaga ini.
Menanti
kamu yang entah kapan akan muncul seperti ksatria.
Bola
matamu yang nanar kulihat, meski aku tak paham dengan lengkung senyummu.
Kau
tahu, aku tertahan perih disini tapi masih memikirkan perasaanmu.
Perasaanmu
yang kupikirkan jika aku pergi tapi kau butuh aku.
Jika
aku pergi, tapi kau butuh apapun dariku.
Sebegitunya
aku memikirkanmu hingga kadang aku lupa dengan diriku sendiri.
Aku
ingin bicara sekali saja, tentang kita.
Dengan
perasaan biasa, aku ingin kau bicara perihal semuanya dan menyelesaikannya.
Keterbukaanmu
jika kau benci aku, atau sebaliknya.
Aku
naik sebuah kapal dan terombang-ambing beberapa tahun terakhir ini.
Kau
pikir aku bertahan untuk apa, hanya karna aku ingin memperlihatkan padamu bahwa
orang yang tulus itu ada, orang yang menerimamu apa adanya, dan hanya ingin
membuatmu bahagia itu ada. Aku ingin kau percaya itu dan melihatnya dariku. Aku
ingin bicara sekali saja, empat mata, aku ingin bicara perihal kelelahanku pada
semua omong kosong ini.