Senja
dan Kamu
Aku
pernah berfikir tentang kamu dan senja,
Aku,
kamu dan senja yang jaraknya hanya sejengkal
Kita
tersenyum pada senja yang sementara,
Tak
peduli apakah kita hanya naik sepeda, bahkan jalan biasa
Aku
tetap akan suka asalkan ada kata kita
Aku
tak peduli pada gengsi lalu makan dipinggir jalan
Kau
tetap tersenyum biarpun hanya makan gorengan limaratusan
Kita
berdua tertawa lepas tanpa beban
Tanpa
takut dan khawatir tentang masing-masing kekurangan
Karena
kita berdua hanya peduli soal perasaan
Aku
sayang kau begitupun sebaliknya
Kau
sayang pada lemak berlipat di perutku
Aku
sayang warna kasar dan aroma mengerikan tubuhmu
Kau
sayang keegoisan dan keabnormalanmu
Aku
sayang kebekuan dan kegalakanmu
Kita
berkumpul menjadi sebuah keromantisan kecil
Yang
tak perlu bunga tapi cukup brokoli
Yang
tak perlu sok mesra tapi saling mencintai
Kau
tahu alasannya aku mencintai senja?
Karna
senja seperti kamu
Indah
walau sekejap
Dan
kelak aku ingin kau bukan hanya jadi senja
Tapi
jadi hariku yang tak pernah sekalipun terlompati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar