Aku
terbiasa pada jatuh yang sulit untuk bangun
Aku
terbiasa dipuji didepan dan didorong dari belakang
Maka
aku benci dipuji-puji karna biasanya aku dibohongi pujian
Aku
terbiasa menghadapi mata-mata yang senang,
Senang
jika aku sedih, senang jika aku mati kutu.
Aku
terbiasa pada mulut-mulut yang berkata sesuka hati
Aku
terbiasa dengan luka yang menganga.
Entah
karna kata-kata pembenciku,
atau
bahkan kata-kata orang yang mencintaiku.
Aku
terbiasa kuat berjalan dengan cercaan.
Aku
terbiasa dengan penolakan dan menjadi rendah diri.
Aku
terbiasa berdiri dengan kaki berdarah.
Aku
terbiasa,
Aku
terbiasa dan menjadi semakin kuat dan kebal.
Aku
terbiasa berdoa dan mengiba di pagi buta.
Aku
terbiasa disini.
Melihat
rintik yang berjatuhan.
Seperti
diriku yang sedang merangkak untuk membalut lukaku sendiri.
Luka
yang kubuat sendiri.
Dan kekecewaan
pada sesuatu yang kupercayai sendiri.
Aku
terbiasa pada hal-hal yang memalukan,
Seperti
melakukan terlalu banyak untuk orang lain.
Memberikan
yang terbaik pada orang yang kusayangi
Hingga
aku lupa,
Aku
juga butuh diberi.
Aku
lupa aku butuh diberi seperti saat aku memberi
Aku
lupa rasanya diberikan hati.
Aku
lupa rasanya saat orang tulus itu datang
Aku
hanya menguatkan diri
Aku
mencoba percaya
Bahwa
kelak
Seperti
omong kosong yang selalu kuutarakan
Saat
aku memberikan yang terbaik pada orang-orang yang kusayangi
Suatu
hari Tuhan akan memberikan yang terbaik
untukku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar