Jumat, 06 Januari 2017

Lari





Aku mulai menyukai lari, dulu olahraga kesukaanku bola, tetapi sekarang aku sudah jarang bermain bola dan sepertinya aku sudah kehilangan skill. Waktu aku SMP aku sempat ikut club sepak bola wanita. Itu masa lalu, sempat dilarang orangtuaku. Dulu aku sangat kelaki-lakian, dan aku cakap bermain bola. Sekarang aku mencoba olahraga baru yaitu lari. Enak sekali rasanya di badan dan memiliki banyak filosofi, tetaplah bergerak sampai tujuan, jika lelah tetap berjalan walau pelan. Aku suka lari, dan sekarang aku sedang vakum lari tapi diam-diam merindukan lari. Oya sebenarnya aku lari karena lelah melihat adikku malas-malasan lari, dia seperti tidak semangat dengan cita-citanya, lalu aku berusaha mensuport dia, aku saja yang gendut bisa, masak dia nggak. Aku lari cukup jauh, jangan dikira Cuma dekat, memutar kegoa slarong, naik lewat bibis. Cukup membuat dada sesak.
Oya aku sedang gendut parah, entahlah aku sedang frustasi dengan beberapa hal dan itu membuatku melampiaskan cinta pada makanan, kekecewaan-kekecewaan, aku ingin mengembalikannya seperti di awal tapi sulit sekali. Hmmm keakuan ini cukuplah melegakan bagiku, aku lebih suka bercerita begini dibanding bercerita secara verbal, karna keduanya meski sama-sama tak menarik bagi orang lain, menulis random lebih mengasah skill.




Selamat tinggal Kamar Lama



Kamar lama, aku menulis banyak hal disana,
mimpi-mimpi di balonku kini sudah hilang
dan berganti menjadi tembok biasa.
Lemari berantakan dengan buku-buku sejarah faforitku
kini telah berganti menjadi suasana yang sangat rapi, tak ada jejak depresi lagi.
Nama orang-orang yang pernah ada di hatiku sudah hilang semua,
dan kini aku pindah kekamar atas.
Sebuah kamar lantai dua sederhana, yang terjal cara naiknya.
Dekat loteng dan dekat bintang,
dimana aku bisa melihat langit jika tak turun hujan.
Kadang kala aku merindukan kamar lamaku  yang bau,
tapi aku sadar semua kamar itu punya kurang dan lebih sendiri.
Aku harus belajar menetap disini, memberi warna pada loteng,
dan membangun mimpi-mimpi baruku.
Mungkin kadang aku sangat ingin kamarku seperti dulu,
tapi tak akan bisa. Aku sudah tinggal di atas,
ini sulit dan kadang tak rela kamarku di pakai orang lain,
tetapi ini hanya soal waktu dimana kamar baru akan jadi kamar lama
dan akan terasa nyaman juga.
Aku hanya perlu membiasakan diri terhadap kamar baruku,
dan aku sedang membuat cerita-cerita baru agar aku kuat berada disini.



Kepanitiaan

Tanggal 16 des 016 acara diskomf**t dan itu adalah acara dua tahunan yang seru dan cukup melelahkan bagi orang yang fisically lemah sepertiku. Aku masuk dikonsumsi karna aku ahli bab makanan, meracik arsenic jadi bubur dan lain lain, dan sedikit keteteran dengan apa yang harus dilakukan, komando lisan dan sedikit script menjaadikanku seperti buta akan semua hal. Menyenangkan, memang, teman-teman baru, kumpulan baru, pulang pagi, dan untungnya ada temen yang mau antar jemput..siapa dia? Jeng jeng jeng… ya pokoknya ada..jadi gatakut pulang malem-malem. Beberapa hal baru yang aku pelajari adalah, sauna dan memasak untuk orang banyak di ruang tertutup, mahasiswa narkotika, ehh :/kemudian bau dupa bisa menutupi bau alcohol. Hahaaa..gapapa kan, itu juga pengetahuan -__-
            Oya di masjid dekat JNM aku ketemu seorang mbah-mbah. Awalnya aku penasaran, kukira dia pedagang atau apa, seperti biasa aku nanya-nanya. Lhoh bapak bawa apa? Kataku. Bapak jualan atau apa? Lalu beliau membuka isi tasnya dengan sukarela. Ternyata eh ternyata di tasnya ada buku-buku tebal. Yang kulirik adalah buku babad alas jawa, aku penasaran dan agak kikuk, ternyata aku salah dan kadang bodoh memandang remeh orang lain. Bapak itu sama sekali bukan pedagang, tapi kukira dia adalah salah satu orang yang memiliki pemikiran dan sudut pandang. Aku baca sekilas tentang buku babad alas jawa dimana di buku itu ada bab ramalan jayabaya yang entah kenapa aku tertarik sama jayabaya.  Aku baca beberapa lembar sambil si bapak cerita perihal sudut pandangnya tentang islam masa kini. Hmm cukup menarik, dan nggak terasa udah azan ashar, beliau azan dan suaranya..beeeuuuh bagus bener, belum sempet nanya nama dan latar belakangnya tapi aku harus balik kejnm lagi, yaaah. Intinya jangan kaya aku memandang dan menilai asal seseorang. Kadangkala orang yang tampilannya biasa, pemikirannya luar biasa.

Berbicara Soal Masa Depan



Mungkin semua orang mengalami keresahan masa muda seperti yang sering aku alami. Terus bertanya-tanya akan jadi apa kita nanti, dengan siapa kita didampingi. Atau yang lebih berbakti lagi, kita bertanya apa kelak kita jadi orang yang membanggakan orang tua atau justru mengecewakannya. Kekhawatiran itu sering muncul pada diri setiap anak muda yang masih dalam fase pencarian jati diri, kurasa, atau justru Cuma aku yang berfikiran sampe situ.Itu adalah hal biasa yang mungkin kadang harus disikapi seperti air. Nikmati saja seperti air mengalir dan biar Tuhan yang menunjukkan jalannya.
Berbicara tentang keinginan orang tua, kadang bingung, orang tua memang ingin yang terbaik untuk anaknya. Ingin anaknya lekas lulus, wisuda,bekerja dan menikah dengan orang yang tepat. Orang tua ku ingin aku menikah selepas kuliah s1 kemudian baru melanjutkan s2, dan itu semacam syarat tapi aku berharap itu tak terjadi. Kecuali ada yang emang cocok. Hahahaa..aku kan tipikal yang menyukai fairytail dan percaya happily forever after. Jadi semacam kisah romansa cinta sejati yang sehidup semati tanpa penghianatan dan bumbu-bumbu ketidaksetiaan lainnya. Karna kesukaanku terhadap fairy tail itu, aku jadi kadang ketakutan. Gimana kalo cerita happily forever after itu gak pernah ada untukku. Kadang ngeliat orang sekitar atau Koran criminal, ayah ngebunuh ibu, atau karna selingkuh istri di sate, suami selingkuh dengan kakek, ehh -__- Berita kayak gitu yang buat kita jadi was-was milih pasangan. Yakalik baik di awal terus liar di akhir. Hahaa..Terus entah aku orangnya pemilih atau sok jual mahal padahal murah, eh -__-..aku penilai banget, emang sih aku baik sama semua orang dan kelihatan enak dimanfaatin, karna sikap suka bantuin dan rela berkorban itu. Padahal aku tipikal orang yang membantu sambil menilai, jadi aku nilai orang itu tulus nggak, jahat nggak, ya pokoknya gitu..
Berbicara soal masa depan, pasti gag lepas dengan cita-cita, cita-citaku sebenernya aku pengen jadi penulis. Tapi mungkin itu bisa jadi sampingan kalo yang utama jadi pengajar atau dosen, kalo ngajar rasanya kayak aku punya kepribadian lain. Kalo presentasi juga,, kadang aku ngrasa ada kepintaran yang muncul, hahaaa,, sok pinter, tapi disisi lain bodohku itu banyak banget dan susah ditutupi. Kelemotanku saat otak sedang trance bisa bikin dunia seakan freeze. Kebodohan ini bikin aku susah ngontrol dan lemot mendadak, jadi kalo ada yang bicara aku susah sekali menangkap apa yang di katakanyya, bahkan ketika orang itu berkata berkali-kali. Kadang aku punya banyak kepribadian yang muncul tergantung orang yang sedang aku hadapi. Ada orang yang begini biasanya kepribadian baik dan humanis muncul. Ada orang yang begitu, kepribadian jahat, tegaan, keras kepalapun muncul, ada orang yang gini pribadi lucu, ceria, dan asik muncul, kadang pendiem, dan semua pribadi itu bisa muncul seenaknya, yang ditakuti Cuma kadang ada kalanya susah mengontrol kepribadian itu.
Entahlah, beberapa hal yang sedang diperbincangkan disini mungkin tak sedikit nyambung dengan masa depan. Tapi aku hanya ingin menulis semua keakuan yang menjemukkan sehingga keakuan itu tak bersarang menjemukan dan menjamur serupa umur. Menulis di blog perihal keakuan dan membiarkan tulisan yang melebar kurang jelas ini menempel menjadi aib masa lalu kelak. Kegalauan tanpa ujung perihal kehidupan yang memunculkan banyak pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban, kurasa itulah masa depan.