Aku mulai menyukai
lari, dulu olahraga kesukaanku bola, tetapi sekarang aku sudah jarang bermain
bola dan sepertinya aku sudah kehilangan skill. Waktu aku SMP aku sempat ikut
club sepak bola wanita. Itu masa lalu, sempat dilarang orangtuaku. Dulu aku
sangat kelaki-lakian, dan aku cakap bermain bola. Sekarang aku mencoba olahraga
baru yaitu lari. Enak sekali rasanya di badan dan memiliki banyak filosofi,
tetaplah bergerak sampai tujuan, jika lelah tetap berjalan walau pelan. Aku
suka lari, dan sekarang aku sedang vakum lari tapi diam-diam merindukan lari. Oya
sebenarnya aku lari karena lelah melihat adikku malas-malasan lari, dia seperti
tidak semangat dengan cita-citanya, lalu aku berusaha mensuport dia, aku saja
yang gendut bisa, masak dia nggak. Aku lari cukup jauh, jangan dikira Cuma
dekat, memutar kegoa slarong, naik lewat bibis. Cukup membuat dada sesak.
Oya aku sedang gendut parah,
entahlah aku sedang frustasi dengan beberapa hal dan itu membuatku melampiaskan
cinta pada makanan, kekecewaan-kekecewaan, aku ingin mengembalikannya seperti
di awal tapi sulit sekali. Hmmm keakuan ini cukuplah melegakan bagiku, aku
lebih suka bercerita begini dibanding bercerita secara verbal, karna keduanya
meski sama-sama tak menarik bagi orang lain, menulis random lebih mengasah
skill.




