Jumat, 06 Januari 2017

Berbicara Soal Masa Depan



Mungkin semua orang mengalami keresahan masa muda seperti yang sering aku alami. Terus bertanya-tanya akan jadi apa kita nanti, dengan siapa kita didampingi. Atau yang lebih berbakti lagi, kita bertanya apa kelak kita jadi orang yang membanggakan orang tua atau justru mengecewakannya. Kekhawatiran itu sering muncul pada diri setiap anak muda yang masih dalam fase pencarian jati diri, kurasa, atau justru Cuma aku yang berfikiran sampe situ.Itu adalah hal biasa yang mungkin kadang harus disikapi seperti air. Nikmati saja seperti air mengalir dan biar Tuhan yang menunjukkan jalannya.
Berbicara tentang keinginan orang tua, kadang bingung, orang tua memang ingin yang terbaik untuk anaknya. Ingin anaknya lekas lulus, wisuda,bekerja dan menikah dengan orang yang tepat. Orang tua ku ingin aku menikah selepas kuliah s1 kemudian baru melanjutkan s2, dan itu semacam syarat tapi aku berharap itu tak terjadi. Kecuali ada yang emang cocok. Hahahaa..aku kan tipikal yang menyukai fairytail dan percaya happily forever after. Jadi semacam kisah romansa cinta sejati yang sehidup semati tanpa penghianatan dan bumbu-bumbu ketidaksetiaan lainnya. Karna kesukaanku terhadap fairy tail itu, aku jadi kadang ketakutan. Gimana kalo cerita happily forever after itu gak pernah ada untukku. Kadang ngeliat orang sekitar atau Koran criminal, ayah ngebunuh ibu, atau karna selingkuh istri di sate, suami selingkuh dengan kakek, ehh -__- Berita kayak gitu yang buat kita jadi was-was milih pasangan. Yakalik baik di awal terus liar di akhir. Hahaa..Terus entah aku orangnya pemilih atau sok jual mahal padahal murah, eh -__-..aku penilai banget, emang sih aku baik sama semua orang dan kelihatan enak dimanfaatin, karna sikap suka bantuin dan rela berkorban itu. Padahal aku tipikal orang yang membantu sambil menilai, jadi aku nilai orang itu tulus nggak, jahat nggak, ya pokoknya gitu..
Berbicara soal masa depan, pasti gag lepas dengan cita-cita, cita-citaku sebenernya aku pengen jadi penulis. Tapi mungkin itu bisa jadi sampingan kalo yang utama jadi pengajar atau dosen, kalo ngajar rasanya kayak aku punya kepribadian lain. Kalo presentasi juga,, kadang aku ngrasa ada kepintaran yang muncul, hahaaa,, sok pinter, tapi disisi lain bodohku itu banyak banget dan susah ditutupi. Kelemotanku saat otak sedang trance bisa bikin dunia seakan freeze. Kebodohan ini bikin aku susah ngontrol dan lemot mendadak, jadi kalo ada yang bicara aku susah sekali menangkap apa yang di katakanyya, bahkan ketika orang itu berkata berkali-kali. Kadang aku punya banyak kepribadian yang muncul tergantung orang yang sedang aku hadapi. Ada orang yang begini biasanya kepribadian baik dan humanis muncul. Ada orang yang begitu, kepribadian jahat, tegaan, keras kepalapun muncul, ada orang yang gini pribadi lucu, ceria, dan asik muncul, kadang pendiem, dan semua pribadi itu bisa muncul seenaknya, yang ditakuti Cuma kadang ada kalanya susah mengontrol kepribadian itu.
Entahlah, beberapa hal yang sedang diperbincangkan disini mungkin tak sedikit nyambung dengan masa depan. Tapi aku hanya ingin menulis semua keakuan yang menjemukkan sehingga keakuan itu tak bersarang menjemukan dan menjamur serupa umur. Menulis di blog perihal keakuan dan membiarkan tulisan yang melebar kurang jelas ini menempel menjadi aib masa lalu kelak. Kegalauan tanpa ujung perihal kehidupan yang memunculkan banyak pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban, kurasa itulah masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar