Sama sepertimu,
Aku pernah bersedih meski tak sesedih dirimu
Aku pernah sedih dan terus tertawa di depan temanku untuk
menutupi sedihku
Aku pernah sedih dan temanku mengira sedihku hanya sedih
biasa
Aku ditertawai karena sedih berlebihku dan aku mulai
pura-pura kuat
Aku pernah sangat sedih dan mereka kira sedihku sedih biasa
Aku pernah tidak bisa tidur bermalam-malam
hanya karena hatiku benar-benar remuk
Aku pernah mengurung diri dan pura-pura semua baik-baik saja,
Hanya agar orang tuaku tak khawatir.
Dan teman-temanku menganggapku tak lebai karena sedihku
Aku pernah sedih hingga aku jatuh sakit
Aku pernah sedih hingga aku harus memperpanjang tidurku,
Aku tidur terus-menerus
berharap saat bangun semua yang terjadi Cuma mimpi
Apa kau juga sesedih itu?
Apa sedihmu sampai menghilangkan semangat hidupmu,
Dan kau menjadi tak bersemangat dalam hidup?
Mungkin seperti itu tapi dari sedihku,
aku justru lebih dekat pada Tuhan
aku justru lebih dekat pada Tuhan
aku tahu, meski aku sering mudah kecewa pada Tuhan dan
keadaan
Kelegaan itu hanya untuk Dia,
aku menangis dalam diam sepanjang malam
dan berdoa dengan perasaan yang hancur sehancur-hancurnya.
aku menangis dalam diam sepanjang malam
dan berdoa dengan perasaan yang hancur sehancur-hancurnya.
Dalam pandangan yang sendu terhadap
dunia ini.
Tak memiliki harapan apapun, kukira
aku hampir gila.
Aku putus asa pada dunia ini, aku tak
tahu harus bagaimana.
Aku mengingat semua yang terjadi dan
hanya sedih yang tersisa.
Apa sama, kau sesedih aku?
Aku hanya takut dan khawatir
denganmu.
Aku khawatir jika orang lain
mengalami kesedihan yang sama sepertiku.
Aku jadi orang yang paham tentang banyak
kesedihan sekarang,
mungkin karena aku juga pernah sedih
meski tak sesedih dirimu.
Aku pernah sedih meski tak sesedih
dirimu,
Akhirnya kini aku menjadi orang yang
ikhlas berkorban.
Biar aku saja yang sedih dan sakit,
teman-temanku jangan
Biarkan saja aku terlihat konyol,
yang penting orang sekitarku bahagia.
Biarkan saja aku memberikan semuanya,
jika bisa membuat mereka-mereka bahagia.
Biarkan saja aku mengorbankan diriku,
karena aku tak suka
Aku tak suka kau sedih, meski sedih
memang harus dirasa dulu
Aku ingin menjadi sesuatu yang bisa
membuatmu tersenyum lagi.
Aku ingin menjadi obat, dan memelukmu
dalam doaku.
Untuk orang-orang yang terluka karena
keadaan,
Memang sakit tapi lewati saja siklus
hidup ini.
Kita hanya pion milik Tuhan.
Dia yang menjalankan kita.
Aku juga masih sering putus asa
perihal diriku sendiri.
Tapi aku hanya pion yang mengikuti
plot dari Tuhan.
Maka berpasrahlah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar